Wisata Kuliner Kota Jambi

WISATA KULINER KOTA JAMBI

Lembutnya Ikan Bawal Touco ala Tionghoa Muslim

TRIBUNJAMBI.COM - ANCOL memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat Jambi dan juga para pelancong, nuansa petang yang indah saat matahari terbenam dan gemerlap lampu di pinggiran sungai Batanghari saat petang, menambah suasana menjadi kian menawan. Tidak jauh dari sana ada sebuah rumah makan sederhana yang menyuguhkan menu berkuah hangat dan berbagai olahan ikan yang cocok untuk disantap saat udara malam mulai teduh.

Persis di depan Ramayana Jambi, rumah makan Angso Duo dibangun. Di sana lidah para pecinta kuliner akan dimanjakan dengan aneka sajian lezat yang menggugah selera. Saat malam, rasanya akan lebih nikmat bila menyantap sop buntut. Semangkuk sop hangat dengan potongan daging dan tulang sapi yang lembut ditambah siraman kecap pedas manis, rasanya sangat nikmat.

"Daging sapi yang kita pilih selalu segar setiap harinya, rasanya pun akan lebih nikmat," kata Anton Hartanto, salah satu owner rumah makan Angso Duo

Untuk para penyuka pedas, Anton menambahkan irisan cabai rawit yang dicampur dalam mangkuk kecap. Rasa cabai rawit akan pecah dan menyatu dalam balutan kuah hangat. Ditambah lagi aroma kari dari rebusan daging sapi, membuat tak sabar untuk menyantap lezatnya sop buntut spesial ini.

Selain kuliner berkuah, rumah makan Angso Duo juga menawarkan aneka olahan kuliner berbahan ikan, yang menarik adalah menu tim ikan bawal tauco. Jajanan kuliner ini sangat jarang ditemui di Jambi.

"Tim ikan Bawal tauco ini sering disajikan di Henan Tiongkok, banyak orang muslim di Tiongkok yang memasak ini," tutur Anton.

Bila Anda pernah mencicipi kuliner ikan bawal tauco di Henan, mungkin rasanya tak akan jauh beda, sebab Anton juga memasukkan rempah-rempah yang menjadi resep rahasia penduduk muslim di Tiongkok.

"Pas ikan ditim, menggunakan resep dari Tiongkok, baru diakhirnya ikan bawal dilumuri dengan kuah tauco yang kental."

Menu tim ikan kakap tauco ini tidak begitu pedas, berbeda dengan olahan menu tim ikan bawal cabai yang terasa begitu gurih dan pedas. Ikan bawal yang ditim membuat daging ikan begitu terasa lembut, proses pemasakan yang terlatih membuat rasa aneka rempah-rempah bisa meresap sempurna dalam empuknya daging ikan bawal.

Bagi masyarakat Jambi yang gemar dengan ikan patin, rumah makan Angso Duo juga menyajikan menu khas Jambi yang telah tersohor hingga penjuru negeri, pindang patin. Kuliner ini cukup banyak disajikan di restoran di Jambi, bahkan tak sedikit warung-warung kecil di pinggiran jalan juga menyajikan menu yang sama.

Namun rasanya Anda tidak akan puas bila belum mencicipi menu pindang patin di rumah makan Angso Duo ini.

Sepotong daging ikan patin yang begitu lembut terbenam dalam kuah yang kental, terlihat begitu menggoda.

Di Rumah makan Angso Duo, Anda akan sulit menemukan menu bersantan saat malam hari, ini disengaja pengelola rumah makan untuk mengajarkan masyarakat dengan pola hidup sehat. Anton membagi menu menjadi dua bagian, menu malam dan menu siang. Untuk menu siang ada gulai kepala baung, ikan baung sambal balado, ayam goreng spesial, dendeng cabai ijo dan beberapa menu lainnya.

Sebagian menu siang yang tidak bersantan tetap bisa ditemui saat malam. Di rumah makan angso duo juga ada sayur sawi putih dengan campuran gou ji, di Cina gou ji dipercaya bisa meredakan panas dalam dan menerangkan penglihatan.

"Kita ingin yang makan di sini juga mendapatkan sehat," katanya. Untuk menikmati menu kuliner di rumah makan Angso Duo, Anda tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam, sebab harga yang diberikan sangat bersahabat.

Untuk semangkuk sop buntut dihargai hanya Rp 25 ribu saja, sedangkan sajian kuliner dari Cina, tim ikan bawal tauco dan tim ikan bawal cabai masing-masing juga dihargai sama. Sedangkan penyuka pindang patin, anda hanya perlu mengeluarkan Rp 17 ribu saja untuk menikmati lembutnya daging patin.

Sumber :

http://jambi.tribunnews.com/2015/07/27/lembutnya-ikan-bawal-touco-ala-tionghoa-muslim?page=2